Hujjah Komunal

Rindu

keruh, kubangan hujan.
setiap air yang berjatuhan. Mengisi
lubang-lubang jalan yang hancur.
senantiasa secara alamiyah terlihat rata.
sedap dipandang mata.

mari bercerita, berdua
selepas hujan luar ini? Misanya
setelah keruh genangan perlahan menyurut.
atau mungkin setelah kering dan kita
bertukar tawa atas cawan madu perlawanan.

selasa 03/03/23

Menuju

malam kali ini cukup bersua
rumpah ria disekitar, sementara sepi di aku.
bising, untuk suasana tidur yang sepi
asyik bersemi, aku mendalami.

dik, cintalah dengan sederhana
untuk harapan yang tak melulu berhilir luka.
agar tak kembali ke lingkar nestapa
supaya beriringan luka dan sederhana.

 -selamat tidur

kamis 5/10/23


 Sepenggal

akan tidur, meniduri, dan tertidur
;sekian./
/ghibah,mewarta hujjah komunal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsolidasi rahsa lintas kabupaten dan kota Jawa Timur (AAP) Asoy-Asolole-Pedot

Antologi

AAP