Mabuk

Wajah seseorang yang ketakutan sedang menjerit sementara di belakangnya cakrawala yang berwarna merah darah dalam lukisan Edvard Munch Jeritan (dikenal pula sebagai The Scream) (1893), Galeri Nasional, Oslo.

[07/11/ 11:12 Waktu Setempat]


Konon, arak purba terkenal ampuh

Bagi sesiapapun meminumnya seteguk saja

Ia mabuk bukan main.


"Aku buang anggur hasrat

Aku buang anggur kebaikan

Aku buang anggur amarah

Aku buang anggur penyesalan"


Lantas ku ambil arak purba.

Ratusan sloki terbang & tak ada tanda

Aku memasuki dimensi pusing itu


Namun, bukan tentang arak & anggur

Juga bukan wanita maupun hamba sahaya



Kawan Rasa Sakit


Ratusan puisi kutulis sudah.

Puluhan cerita kurangkai. Memahamimu?

Tak kunjung temu; berkesudah.


Hingga kini, sosokmu sulit ku cerna.

Miris memang aku, yang ada.

Kau tahu yang lebih luka, kinasih?

Melihatmu tak ingin hidup.

Selayaknya manusia biasa.

Unikmu adalah luka yang sempurna untuk dicoba.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsolidasi rahsa lintas kabupaten dan kota Jawa Timur (AAP) Asoy-Asolole-Pedot

AAP

Antologi