Menyadari Naif

Dipeluk malam yang bersyarat

Disapa oleh gerimis kenangan

Melihat temaram, bersamamu.

Untuk pertama kalinya, dan mungkin

Menjadi terakhir kalinya.


Walau bersemayam segumpal ruh

Keinginan hati berbunyi

:bisakah selalu begini, setiap hari.


"Bakar aku" ;ucap sebatang rokok di jemari

Yang kemudian menyadarkanku

Yang asli, ada badaknya, hm.


Jl. Hos Cokroaminoto 13/11/23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsolidasi rahsa lintas kabupaten dan kota Jawa Timur (AAP) Asoy-Asolole-Pedot

AAP

Antologi